Kamis, 24 Oktober 2013

Pelajaran Bahasa Lampung dan Bahan Tanya Jawab Untuk Siswa SD

Pelajaran bahasa Lampung berikut ini berisi materi pelajaran bahasa Lampung untuk kelas tiga sampai dengan kelas 6 Sekolah Dasar. Berisi materi-materi yang sering keluar dalam ujian bahasa Lampung. Jika anda ingin mengunduh atau mendownload, silahkan klik ; Di sini
. Tapi bila tidak ingin, silahkan baca saja pada blog saya.



1. Catatan Untuk Kelas IV s.d. Kelas VI



POLA KALIMAT 



Pola kalimat terdiri dari Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K).

I. Pengertian

Subjek ialah Yang melakukan pekerjaan merupakan pokok suatu kalimat. Subjek biasanya merupakan kata benda. Letak Subjek biasanya sebelum Predikat.
contoh.
  1. Nama orang             : Anton, Tono, Mira, dll 
  2. Nama benda-benda  : mija, ghanguk, mahhan, lamban, iwa, ulai, deghian, cabik, dll. 
  3. Nama panggilan        : Ubak, apak, emak, induk, kemaman, keminan, kelepah, tamong, dll 
  4. Kata ganti orang       : tiyan ghumpok,tiyan, niku,pusekam, ikam, nyak, gham ghumpok, gham, beliau, 
                                            ia, sikam ghumpok, sikam, dll.
 
Predikat ialah pekerjaan yang dilakukan. Predikat biasanya merupakan kata kerja. Letak Predikat biasanya setelah Subjek atau sebelum Objek atau sebelum Keterangan.
Contoh : mengan, cakak, nari, nulis, belajagh, miwang, lalang, cekelang, ngebaca, macul, dll.

Objek ialah yang dikenai pekerjaan Objek biasanya merupakan kata benda, letak Objek biasanya setelah Predikat. Contoh : sama dengan subjek

Keterangan ialah yang menerangkan pekerjaan Keterangan biasanya kata benda tapi di depan kata benda memakai kata depan (mit, haguk, guk, di) dan kata sifat. Letak Keterangan biasanya setelah Predikat atau setelah Objek atau sebelum Subjek. Keterangan yang dipelajari di SD dua saja, yaitu.
  • a. Keterangan tempat Keterangan tempat biasanya diikuti kata depan; di, mit, guk, haguk. 
              contoh : di pasagh, mit duma, guk mahan, haguk sekulaan.
  • b. Keterangan waktu Keterangan waktu adalah tentang waktu. 
              Contoh : bijo (kemarin), ganta(sekarang), keghua(dua hari yang lalu), jemoh(besok), sawai(lusa),
                            mahayu(subuh), mawas(pagi ke siang siang), deghani(pagi ke sore), dibi (tengah hari ke
                            sore), manom(sore ke malam), debingi(malam), tengah bingi(tengah malam), puwasan     
                            (tengah malam ke pagi), bulan dihadap(bulan depan), Jam sebelas, tahun 2010, bulan
                            januari, Senin, selasa, ghebu, kemis, jumaat, sabtu, ahad, dll.



II. Contoh kalimat

Risa ngaji
   S     P

Rido  lapah    mit duma
  S       P      K. tempat

Yoga  mengan  iwa
   S         P       O

Elza  nganik  kikim puppul    bijo dibi
   S       P            O               K. waktu

Sawai          Sri Rahayu ghik Ikrima       haga lapah     guk Jakarta
K. waktu                    S                               P            K. tempat


__________________________________________________________________________________

KALIMAT SEMPURNA DAN KALIMAT TIDAK SEMPURNA


I. Kalimat Sempurna

Kalimat sempurna ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mempunya dua unsur yaitu Subjek (S) dan Predikat (P).

Contoh :
Poniman  mulang
     S           P

Silvia haga lapah   mit sabah
   S          P          K. tempat

Tommi ngegulai genjer
     S         P        O

Andrean nganik balung manuk   jeno pagi
      S         P              O            K. waktu


II. Kalimat Tak Sempurna

Kalimat Tak Sempurna ialah jika hanya memiliki Subjek saja, Predikat saja, Keterangan saja.
Contoh Subjek saja :
1.Sikam
2.Apakku
3. Andi

Contoh Predikat saja :
1. Mulang
2. Ghadu mengan
3. Haga lapah

Contoh Keterangan saja :
1. Bulan sai dihadap
2. Bijo bingi jam lima
3. Tahun dihadap bulan Januari


__________________________________________________________________________________

KATA TANYA

Kata Tanya, Arti, dan Kegunaan

1 Api / Nyou, Apa, Untuk menanyakan benda
2 Sapa / apou, siapa, Untuk menanyakan orang
3 Kapan / kunpa, Kapan, Untuk menanyakan waktu
4 Ulah api / olah nyou, Mengapa, Untuk menanyakan sebab-akibat
5 Gohpa/ gegoh ipa/ ghepa / geh nyou, Bagaimana, Untuk menanyakan keadaan
6 Dipa / Di dipa / di kedou, Dimana, Untuk menanyakan tempat
7 Pigha / pigho, Berapa, Untuk menanyakan jumlah


__________________________________________________________________________________

PADAN KATA / SINONIM

Padan kata ialah kata-kata yang berbeda tetapi mempunyai arti yang sama.
Contoh :
1 Ngemik= ngedok=wat, artinya adalah "ada / mempunyai".2 Mei=kan, artinya adalah "nasi".
3 Tumbuk=tungga=tunggo, artinya adalah "bertemu".
4 Sepok=ngunut, artinya adalah "cari".
5 Lamon=nayah, artinya adalah "banyak".


HOMONIM

Homonim ialah kata-kata yang tulisannya sama tapi mempunyai arti yang berbeda
Contoh :

1 Betong, artinya adalah kenyang, perut.
2 Antak, artinya sampai, antar.
3. Sai, artinya satu, yang.
4 Suluh, artinya merah, kayu bakar.
5 Bak, artinya bapak,bak mandi / tempat air.
6 Mak, artinya ibu, tidak.
7 Geluk, artinya cepat, toples.
8 Culuk, artinya tangan, telunjuk.
9 Caluk, artinya kaki, terasi.
10. Lapah, artinya pergi, jalan, mari.


LAWAN KATA / ANTONIM

Antonim ialah kata-kata yang mempunyai arti berlawanan.

Contoh :
1 Betong >< Betoh,           arti  Kenyang >< Lapar 
2 Mawas >< Debingi,        arti Siang >< malam 
3. Handak >< Halom,        arti Putih >< hitam 
4 Akuk >< Juk,                 arti Ambil >< beri 
5 Dawak >< Kamah,         arti Bersih >< kotor 
6 Muli >< meghanai,          arti Gadis >< bujang 
7 Mak >< Apak,               arti Ibu >< bapak 
8 Ghanggal >< Ghebah,     arti Tinggi >< rendah 
9 Buttak >< Tijang,            arti Pendek >< panjang 
10 Balak >< Lunik,            arti Besar >< kecil 
_________________________________________________________________________________

PERIBAHASA 
I. Peribahasa berupa kalimat yang mengandung makna kias, peribahasa terdiri dari : pepatah, bidal, ibarat, pemeo, perumpamaan. 
  • Pepatah, contoh : Ibung mak jawoh anjak ghuppun, artinya ; rebung tidak jauh dari rumpun. Maksudnya ; perilaku anak tidak jauh dari perilaku orang tuanya. 
  • Bidal, contoh : Mak pelok kik lemoh, mak putus kik kendogh, artinya ; tidak patah jika lemah, tidak putus jika kendur. Maksudnya ; Sesuatu yang tidak diinginkan tidak akan terjadi jika pandai mengendalikan diri. 
  • Perumpamaan, contoh : Gegoh asu jama kucing, artinya ; seperti anjing dan kucing. Maksudnya ; tidak bisa akur 
  • Ibarat, contoh : Gegoh ilmu paghi, tambah ngisi tambah cungguk. Artinya ; seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Maksudnya ; orang yang semakin banyak ilmunya akan semakin merendahkan diri / tidak sombong. 
  • Pemeo, contoh : Cadang pai mangi helau. Artinya ; rusak dulu baru baik. Maksudnya ; tiada keberhasilan tanpa pengorbanan. 
 ________________________________________________________________________________
KATA MAJEMUK DAN KATA KIAS (UNGKAPAN) 
 1. Kata majemuk ialah penggabungan dua kata yang membentuk arti baru dan menunjukkan arti sebenarnya. Kata majemuk berupa: kata sifat dengan kata sifat (KB+ KB) kata benda dengan kata sifat (KB + KS) kata sifat dengan kata kerja (KS + KK) kata kerja dengan kata kerja (KK + KK).
 Contoh : 
  • Muli meghanai = bujang gadis (kata benda + kata benda) 
  • Mahhan balak = rumah besar, ulun tuha = orang tua ( kata benda + kata sifat) 
  • Bangik mengan = enak makan (kata sifat + kata kerja) 
  • Ulang uloh = pulang pergi ( kata kerja + kata kerja) 
2. Kata kias ialah penggabungan dua buah kata yang membentuk arti baru tapi tidak menunjukkan makna sebenarnya atau kiasan. Sering disebut dengan makna ungkapan. 
Contoh : 
  • Keghas ulu (keras kepala) = tidak bisa diatur. 
  • Tijang pungu (panjang tangan) = suka mencuri 
  • Kedol pudak ( tebal muka) = tidak tahu malu 
  • Balak hulu (besar kepala) = sombong 
  • Keghas hati (keras hati) = tidak bisa diatur 
 ______________________________________________________________________________
 KATA GANTI ORANG / PANGGILAN
 Dalam masyarakat Lampung digunakan bahasa perwatin dan marwatin. 
  1. Bahasa perwatin ialah bahasa yang digunakan pada orang yang lebih tua / dihormati / pada acara-acara adat. 
  2. Bahasa marwatin ialah bahasa yang digunakan pada orang yang seusia atau yang lebih muda. Perbedaan bahasa itu biasanya terletak pada kata ganti orangnya.
 Pada bahasa perwatin dalam acara adat, kata-kata ganti tersebut diikuti oleh kata Pun. 
Kata ganti orang tersebut ialah.
Bahasa Marwatin    Arti
Nyak                         Saya 
Niku                          Kamu 
Sikam                        Kami 
Gham                        Kita 
Tiyan                         Mereka
Kuti                          Kalian 
Ia                             Dia 

Bahasa Perwatin              Arti
Sikindua                             saya
Puskan / pusekam               anda
Sikam ghumpok                  kami sekalian
Gham ghumpok                   kita sekalian
Tiyan ghumpok                    mereka sekalian
Kuti ghumpok                     anda sekalian
Beliau                                 beliau


  1. Nyak/sikindua ialah kata ganti orang pertama tunggal
  2. Niku / pusekam ialah kata ganti orang kedua tunggal 
  3. Sikam / sikam ghumpok ialah kata ganti orang pertama jamak 
  4. Gham / gham ghumpok ialah kata ganti orang pertama dan kedua jamak 
  5. Tiyan / tiyan ghumpok ialah kata ganti orang ketiga jamak 
  6. Kuti / kuti ghumpok ialah kata ganti orang kedua jamak 
  7. Ia / beliau ialah kata ganti orang ketiga tunggal 
_______________________________________________________________________________
ALAT – ALAT PERTANIAN 
  • Gettas = ani-ani 
  • Kindagh = keranjang besar 
  • Jawan = keranjang kecil 
  • Tappah = tampah 
  • Cughik / besi = golok 
  • Tanjak / tugal = tajukan 
  • Bayuk = keranjang besar 
  • Saghau = keranjang panggul 
  • Tangguk / ighik = tangkok 
  • Kughit = koret 
  • Batu asahan = ungkal 
  • Apai / sulan = tikar 
  • Luku = luku 
  • Aghit = arit 
  • Gubit = gubit 
  • Mulan = benih 
  • Kaghau = garu 
  • Pacul = cangkul 
ALAT-ALAT RUMAH TANGGA
  • BACCEI / BELANGA Makai majak = untuk merebus 
  • KUWALI Makai ngegughing = untuk menggoreng 
  • GHAYOH Makai ngekkuk = untuk menanak nasi 
  • LEMAGHI Makai biya / peghabut = untuk perabotan 
  • GHANJANG Makai pedom / tughui = tempat tidur 
  • MIJA KUGHSI Makai pok mejong = tempat duduk 
  • PENGEGAI / GAGHU Makai begegai = untuk merapihkan rambut 
  • BESI LADING / SEKIN Makai nyisik / nyikah = untuk memotong 
  • CIGHIK / TIKU Makai pok wai inum = untuk tempat air minum 
  • GELAS Makai minum = untuk alat minum 
  • PANJANG = piring Makai mengan = untuk alat makan 
  • SESUT / SUDU = sendok Makai ngakuk makanan di panjang = alat makan 
 ________________________________________________________________________________
 TETEDUHAN 
Teteduhan artinya teke-teki. 
Contoh : 
1. Kik ia mengan ia ngeluwahko tunkkok = jika dia makan dia mengeluarkan tongkat. 
    Jawab : aliwawak / kupu-kupu 
2. Culik api sai mak setemonni = towel apa yang tidak sebenarnya 
    Jawab : culik ambau ( tidak sungguh-sungguh) .
3. Lessung api sai buyuk ambauni = lesung apa yang busuk baunya 
    Jawab : lesung tahi (kumbang tahi) 
4. Paling api sai mak pasti = paling apa yang tidak pasti 
    Jawab : paling-paling 
5. Api geghal gedung pok Unila = apa nama gedung di Unila 
    Jawab : Gedung Meneng 
6. Kebok ghangok bulu tungga bulu tambah munni tambah bangik= tutup pintu bulu bertemu bulu tambah 
    lama tambah enak. 
    Jawab : Pedom / tidur 
7. Bangong tebukak kenahan isi mak ngedok tulan, kughuk lubang ghasani bangik nihan = waktu terbuka
    keliatan isi tidak ada tulang, masuk lubang rasanya enak sekali. 
    Jawab : mengan putti = makan pisang. 
8. Mummis mak di juk gula, ngedok bawak ghua lapis, ia keghas layin baja, dipakai lamon guna = manis    
    tidak diberi gula, ada kulit dua lapis, dia keras bukan baja, dipakai banyak guna. 
    Jawab : wai kelapa / air kelapa. 
9. bakakni di lambung/unggak, bulungni di bah = akarnya di atas, daunnya di bawah 
    Jawab : Kelambu gattung / kelambu gantung 
10. mata api sai wat sai biji = mata apa yang ada satu biji 
     Jawab : mataghani / matahari 
11. Mengan ’jak mata mising ghang mata = makan dari mata buang air besar dari mata 
     Jawab : Pen wai / Pen cair 
12. mengan sekali betong betahun-tahun = makan sekali kenyang bertahun-tahun 
      Jawab : Battal / bantal 
13. mengan ’jak banguk, mising anjak sapping = makan dari mulut, buang air besar dari samping 
      Jawab : Gilingan paghi / gilingan padi 
_________________________________________________________________________________
SASTRA LISAN LAMPUNG JENIS PUISI 
Sastra lisan Lampung jenis puisi dibagi 5, yaitu.
  • Paradinei / paghadinei 
  • Pepaccur / pepaccogh/wawancan 
  • Pattun / segata / adi-adi 
  • Babandung 
  • Ringget / pisaan / highing-highing / wayak / ngehahaddo / hahiwang.
 1. Paradinei / paghadini adalah sastra lisan lampung yang fungsinya untuk menyambut tamu dalam acara 
     pernikahan secara adat. 
2. Pepaccur / pepaccogh /. Wawancan ialah sastra lisan lampung yang fungsinya sebagai pemberian gelar 
    adat pada pengantin yang disertai nasihat-nasihat pada pengantin. Ngamai adok adalah istilah pemberian 
    gelar pada pengantin pria Ngini adok adalah istilah pemberian gelar pada pengantin wanita. - dalam setiap 
    baris berjumlah 4 baris 
3. Pattun / segata / adi-adi adalah sastra lisan Lampung yang berupa nyanyian. Setiap bait dalam segata 
    terdiri dri 4 baris. Dan bersajak ab-ab. 
    Sagata ada 5 macam : 
    1. Sagata sanak ngebabang (pantun mengasuh anak).
        contoh.
        Ayun-ayun mbuk
        Ayun mbuk batang putti
        Dang miwang niku adik
        Guwai nyak sedih hati. 
    2. Sagata bekahago/buhaga (pantun percintaan); 
        contoh.
        Kik niku kawai handak
        Nyak kawai handak munih
        Kik niku haga di nyak
        Nyak haga niku munih 
(kalau kamu berbaju putih, saya berbaju putih juga, kalau kamu mau dengan saya, saya mau dengan kamu juga). 
   
   3. Sagata butangguh/ betangguh (pantun salam akhir kegiatan/ pesan); 
       contoh.
       Tigoh ja pai tangguh sa,   
       Di kuti anak bai, 
       Dang lupa lamon bedua, 
       Tagan messa sai tibabai. 
   4. Sagata lelagaan (pantun berolok-olok); 
       contoh.
       Putti tungkah di sabah, 
       Di uyak-uyak babui, 
       Nyak ngeliyak menghanai gayah, 
       Acak mak tughui-tughui.
(pisang tanduk di sawah, diacak-acak babi, saya melihat bujang nganggur, lebih baik tidur-tiduran). 
5. Sagata nyindigh (menyindir yang kurang baik); 
    contoh.
    Batang putti, 
    Tetebak di ghanglaya, 
     Si lapah bangik hati, 
     Si teppik baluk mata. 
   
 (pohon pisang, melintang di jalan, yang pergi senang hati, yang ditinggal bengkak mata). 
4. Bebandung ialah sastra lisan lampung yang berisi nasihat / petuah atau ajaran yang berkenaan dengan 
    agama Islam. - dalam setiap bait berjumlah 4 baris 
5. Ringget dikenal di lingkungan masyarakat lampung Abung, menggala, melinting - dalam setiap bait 
    berjumlah 6 baris. Ringget digunakan pada saat pelepasan atau keberangkatan seorang gadis secara 
    lamaran (ippun), keberangkatan tersebut disebut Ittar Terang menuju tempat calon suami. 
6. Pisaaan dikenal di lingkungan masyarakat lampung pubiyan, sungkai, wai kanan. - dalam setiap bait 
     berjumlah 4 baris 
7. Highing-highing dikenal di lingkungan masyarakat Lampung Pemanggilan jelema daya (komering). 
8. Wayak / ngehahaddo / hahiwang dikenal di lingkungan masyarakat Lampung Pesisir. 
9. Fungsi ringget / pisaan / highing-highing / wayak / ngehahaddo / hahiwang ; 
     a. Untuk pengantar acara adat. 
     b. pelengkap acara pelepasan pngantin wanita ke tempat pengantin pria 
     c. Pelengkap acara cangget / tarian adat 
     d. Senandung pada saat menina bobokan anak 
10. Pisaan ialah sastra lampung yang berupa tulisan fungsinya sebagai pelengkap acara muda-mudi / jago 
      damar / kedayok dan Pengisian waktu bersantai. 
11. Hahiwang ialah sastra lisan lampung yang berisi kesedihan. 
12. Talibun adalah sastra lisan yang berasal dari melayu, termasuk ragam puisi Lampung. Talibun kadang-
      kadang berupa berbalas pantun. Setiap bait dalam talibun berjumlah 6 baris yang bersajak abc-abc 
 13. Ngedio. Pada acara begawi, biasanya mengadakan acara bujang gadis (Muli meghanai) yang disebut
      Ngedio. Dalam acara ini bujang gadis bersenda gurau dan berbalas surat. Ngedio ada dua yaitu Ngedio
      pebukaan (ngedio di awal begawi/hajat), Ngedio pegubaran (ngedio di akhir acara hajat)
__________________________________________________________________________________
Kalimat menyatakan rasa senang ; 
Contoh ; Senang hatiku mansa juagha sai 

Kalimat menyatakan rasa tidak senang 
Contoh ; nyak sedih ngeliyak nilaiku sai lunik 

Kalimat ingkar / menyangkal 
Contoh ; Andi mak ngakuk bukumu. 

Kalimat seru 
Contoh ; Aduh, cukutku kena ghuwi! 
 ________________________________________________________________________________
Pengganti Huruf-huruf yang Tidak Ada Di Induk Huruf Aksara Lampung
Huruf-huruf yang tidak ada dalam aksara (Induk huruf) Lampung ialah F, Q, V, X, Z, Kh, Sh, Sy.
 F, V          DIGANTI DENGAN    PA            
 Q              DIGANTI DENGAN  KA 
X, Sh, Sy   DIGANTI DENGAN  SA 
Kh             DIGANTI DENGAN HA 
Z                DIGANTI DENGAN JA 
 Induk huruf aksara Lampung berjumlah 20, dapat anda lihat di blog ini, Pelajaran bahasa Lampung Kelas 1 (bagian II)
________________________________________________________________________________
PANGGILAN KEKERABATAN 
1. Adik = adik 
2. waghei / puaghi = kakak / saudara (lpanggilan saudara aki-laki kepada saudara laki-lakinya) 
3. kemaman = paman (saudara laki-laki dari bapak) 
4. keminan = bibi (saudara perempuan dari bapak) 
5. Kenubi = bibi (saudara perempuan dari ibu) 
6. Kelama = paman (saudara laki-laki dari bapak) 
7. indui / mak = ibu 
8. bapak = bapak 
9. bai / anak bai = saudara perempuan (panggilang saudara laki-laki kepada saudara perempuannya) 
10. miyahei/ mahani/muhani = saudara laki-laki (panggilan saudara perempuan kepada saudara laki-lakinya) 11. keleppah = saudara perempuan (panggilan saudara perempuan kepada saudara perempuannya) 
12. Sidei/ atuk/ sidi = kakek 
13. magheu/ maghu = adik ipar / kakak ipar dari istri / suami 
 ___________________________________________________________________________
KATA BERIMBUHAN 
Konfiks atau kata jadian atau kata berimbuhan dibagi tiga yaitu.
1. Awalan
2. Sisipan
3. Akhiran
Awalan terletak di awal kata dasaar. Awalan dalam bahasa Lampung sebagai berikut.
1. Awalan yang berarti "me-" dalam bahasa Indonesia.
    
    Awalan nge- 
    Awalan nge- ada yang tidak mengalami perubahan dan ada yang mengalami perubahan (nasalisasi). 
   Awalan nge- yang mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar adalah huruf "K" dan 
   huruf vokal (a, i, u, e, o). Selain huruf-huruf tersebut di atas awalan nge- tidak mengalami perubahan. 
   Awalan nye-/ny- mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar diawali huruf "S" dan "C".
   Awalan m- mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar diawali huruf "P".
   Awalan n- mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar diawali huruf  "T" 
2. Awalan yang berarti "ber-" dalam bahasa Indonesia, yaitu "be-". Awalan ini tidak mengalami perubahan 
    bila diletakkan di awal kata dasar.
3. Awalan yang berarti "di-" dalam bahasa Indonesia ialah awalan "di-". Awalan ini tidak mengalami 
    perubahan bila diletakkan di awal kata dasar.
4. Awalan "te-", yang berarti "ter-" dalam  bahasa Indonesia, juga tidak mengalami perubahan bila 
    diletakkan di awal kata dasar.
5. Awalan "se-", sama dengan awalan bahasa Indonesia, yaitu "se-", awalan ini juga tidak mengalami 
    perubahan bila diletakkan di awal kata dasar.
6. Awalan "ke-", "pe-", juga sama dengan bahasa Indonesia, dan  tidak mengalami perubahan 
Sisipan terletak setelah huruf pertama kata dasar. Sisipan adalah –el-, -em-, -er-, -en-. 
Sisipan diletakkan setelah huruf pertama kata dasar.
Contoh. Suwah, bila diberi sisipan "-en-", maka menjadi "senuwah".
Akhiran terletak di akhir kata dasar. 
Akhiran  –ko, kon, berarti  "-kan" dalam bahasa Indonesia
Akhiran ni-/no-/ne-, berarti "-nya" dalam bahasa Indonesia
Akhiran -i, -an, sama dengan bahasa Indonesia yaitu "-i" dan "-an". 
KATA BERIMBUHAN      IMBUHAN                              KATA DASAR       ARTI 
                                           ( Awalan, Sisipan, Akhiran)
NGELIYAK                                  Nge-                              LIYAK                   MELIHAT 
NGUDOK                                    Nge(N)-                         UDOK                   MEMUNGUT 
NGANIK                                      Nge(N)-                         KANIK                 MEMAKAN 
DIKANIK                                     Di-                                 KANIK                 DIMAKAN 
TEKANIK                                     Te-                                KANIK                 TERMAKAN BETULISKO                                 Be-Ko                          TULIS                    BERTULISKAN
MEDOMKON                               M(N)-Kon                    PEDOM                MENIDURKAN
NANOMI                                      N(N)-i                          TANOM                 MENANAMI  
NYABUK                                      Nye(N)-                        CABUK                 MENCABUT  
NYUTTIK                                     Nye(N)-                        SUTTIK                 MENYUNTIK
KANIKAN                                   -an                                  KANIK                 MAKANAN 
SEMAHHAN                                 Se-                                MAHHAN             SERUMAH 
KELIYAKAN                                 Ke-an                           LIYAK                   KELIHATAN 
GEMETOGH                                 -em-                              GETOGH               GEMETAR 
SENUWAH                                    -en-                              SUWAH                  Bebakaran
SEHELAUNI                                 Se-ni                             HELAU                   SEINDAHNYA 
 _______________________________________________________________________________
KATA ULANG KATA ULANG MURNI
Kata ulang murni adalah kata dasar yang diulang seutuhnya dan dirangkai menggunakan tanda hubung. Contoh = mubil = mubil-mubil, sepida= sepida-sepida, alau = alau-alau. 
KATA ULANG BERIMBUHAN 
Kata ulang berimbuhan adalah kata dasar yang diulang dengan disertai imbuhan. Contoh = mubil= mubil-mubilan, sepida= sepida-sepidaan, alau = sealau-alauan 
KATA DASAR            KATA ULANG MURNI          KATA ULANG             ARTI 
                                    MURNI                                    BERIMBUHAN 
MUBIL                       MUBIL-MUBIL                       MUBIL-MUBILAN       MOBIL 
SEPIDA                      SEPIDA-SEPIDA                    SEPIDA-SEPIDAAN     SEPEDA 
ALAU                         ALAU-ALAU                          SEALAU-ALAUAN      KEJAR 
 ________________________________________________________________________________
Pembagian Dialek Bahasa Lampung
Pembagian Dialek Bahasa Lampung Menurut Dr. J. Van. Royen Dr. J. Van Royen berasal dari Belanda. Dia membagi dialek Lampung dalam dua bagian, yaitu.
 a. Dialek api (A) terdiri dari. 
     1. Logat melinting maringgai (Labuhan maringgai, Jabung)
     2. Logat melinting rajabasa (kalianda, bakauheni) 
     3. Logat peminggir teluk (Bandarlampung, teluk betung) 
     4. Logat peminggir pemanggilan (Kota Agung, Talang Padang) 
     5. Logat peminggir pemanggilan jelema daya (Kayu Agung, Umpu) 
     6. Logat pubiyan (Natar, Kalirejo)
 b. Dialek Nyou (O) terdiri dari.
      1. Logat Abung (Kotabumi, Gunung Sugih, Sukadana) 
      2. Logat Tulang Bawang (Menggala, tulang bawang), 
tapi pembagian tersebut belum lengkap. Menurut Drs. Effendi Sanusi (1998:4) dialek Lampung dibagi dua, yaitu. 
1. Dialek O; 
    a. Abung, meliputi; 
        Lampung Tengah : Sekampung, Seputih Mataram, Seputih Surabaya, Seputih
        Banyak, Seputih Raman, Batanghari, Punggur, Terbanggi Besar, Gunungsugih, Sebagian Padang
        Ratu
        Lampung Timur : Sukadana, Wai Jepara, Sebagian Labuhan Maringgai, Jabung.
        Lampung Utara : Abung Selatan, Abung Timur, Abung Barat, Kotabumi. 
        Lampung Selatan : Desa Negara Ratu, Desa Muara Putih. 
        Bandar Lampung : Kel. Labuhan Ratu, Gedung Meneng, Rajabasa, Jagabaya I, Langkapura, 
        sebagian Segalamider. 
   b. Menggala : Menggala, Tulang Bawang udik, Tulang Bawang Tengah, Gunung Terang, Gedung Aji. 
 2. Dialek A; 
     a. Wai Kanan : Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga, Pakuon Ratu. 
     b. Pesisir, meliputi; - Lampung Barat : Pesisir Utara, Pesisir Selatan, Pesisir Tengah, Balik Bukit, Belalau. 
                                 - Lampung Selatan : Kalianda, Palas, Penengahan, Sidomulyo, Ketibung, Padang 
                                    Cermin, Kedondong. - Tanggamus : Kotaagung, Wonosobo, Pagelaran, 
                                   Talangpadang, Pardasuka, Cukuhbalak. 
                                - Bandar Lampung : Teluk Betung Utara, Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Barat, 
                                   Sebagian Kec. Panjang. 
                                - Danau Ranau : Sekitar Danau Ranau 
                                - Banten : Cikoneng 

   c. Melinting : Kab. Lam-teng bagian Timur, sebagian Labuhan Maringgai dan sebagian Jabung. 
   d. Pubian, meliputi; - Lampung Selatan : Kec. Natar, sebagian Kec. Ketibung. 
                                 - Pesawaran : Tegineneng, Gedung Tataan. 
                                 - Pringsewu : Kec. Pringsewu. 
                                 - Tanggamus : Pugung, Pagelaran. 
                                 - Lampung Tengah : Kec. Padang Ratu. 
                                 - Bandar Lampung : Sebagian Kedaton, Kedamaian, Sukabumi, Gedung Air, 
                                   Segala Mider. 

e. Sungkai : Sungkai Selatan (Ketapang), Sungkai Utara (Negara ratu). 

f. Pemanggilan Jelema Daya : Komering Ilir, Kayu Agung, Martapura, Muaradua. 


 _________________________________________________________________________________
ANGKA 
DIALEK A    DIALEK O     ARTI 
SAI                SAI                 SATU 
GHUA           WOU              DUA 
TELU            TIGO/TEGO    TIGA 
EPAK            EPAK              EMPAT 
LIMA            LIMO              LIMA 
ENOM          ENOM            ENAM 
PITU             PITEU             TUJUH 
WALU          WALEU           DELAPAN 
SIWA            SIWO             SEMBILAN 
PULUH         PULUH          SEPULUH 
 _________________________________________________________________________________
WARNA 
1. SULUH = MERAH 
2. HALOM / AGHENG/ AGHONG = HITAM 
3. HANDAK / ANDAK = PUTIH 4. HUJAU = HIJAU 
_________________________________________________________________________________
KATA KERJA 
1. LAPAH = JALAN/PERGI 
2. MENGAN = MAKAN 
3. PEDOM = TIDUR 
4. MEJONG = DUDUK 
5. LALANG = TERTAWA  (untuk sementara sampai di sini dulu kata kerjanya ya...!)  _____________________________________________________________________________

Tidak ada komentar: